Sampang Berwawasan Madura
Tekankan Tak Ada Pemetaan Khusus Pasca-Suramadu
SAMPANG-Wacana bersatunya dan peran aktif empat pemerintahan kabupaten se Madura pasca selesainya pembangunan Jembatan Suramadu, menjadi perhatian khusus Pemkab Sampang. Salah satunya, dilontarkan Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang Drs H Kustar Efendy.
"Yang jelas, dasar pemetaan tata ruang kita pasca selesainya pembangunan Jembatan Suramadu nanti adalah berwawasan Madura. Karena itu, sudah selayaknya jika empat pemkab di Madura bersatu membangun demi kemajuan Madura di masa mendatang. Artinya, jangan sampai ada kesan salah satu pemkab bekerja dan menonjolkan diri sendiri," ujarnya.
Menurut dia, ada beberapa alasan kenapa pihaknya menghendaki empat pemkab yang ada di Madura bersatu padu setelah pembangunan Jembatan Suramadu selesai. Salah satu alasannya, demi terjadinya pemerataan pembangunan di masing-masing pemkab. "Kalau sampai pemkab yang terkesan menonjolkan diri, dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan sosial," imbuhnya.
Ketika koran ini menanyakan sampai sejauh mana persiapan yang telah dilakukan Pemkab Sampang, Kustar Efendy menjelaskan sudah melakukan persiapan dari tingkat yang paling dasar hingga tingkatan puncak. Salah satunya, tengah menyiapkan tersedianya tenaga SDM yang handal.
"Bahkan kami sudah menjalin kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi (PT) di Surabaya demi mewujudkan tersedianya sarana pendidikan bagi pegawai negeri sipil (PSN) dan non PNS di lingkungan pemkab. Sehingga, mereka nantinya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," urainya.
Hal senada disampaikan Wabup Sampang Drs KA Fannan Hasib. Menurut dia, Sampang seharusnya sudah siap pasca selesainya pembangunan Suramadu. Kendati agenda pemetaan tata ruang nantinya lebih menonjolkan Bangkalan sebagai rangkaian jalur Gerbang Kertosusilo, hal ini tidak masalah.
"Sebab pendapat saya, pintu utama saat masuk ke Madura justru Sampang. Pertimbangannya, aspek geografis yang menempatkan Sampang berada di tengah kabupaten lain di Madura. Yang jelas, Kota Bahari siap menjadi pelaku pasca Suramadu nanti," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, ia menegaskan tidak mau menjadi penonton pasca pembangunan Jembatan Suramadu rampung. Karena itu, sejauh ini pihaknya mengaku sudah menjalin koordinasi dengan para ulama dan pelaku pendidikan lain. "Tujuannya, agar SDM yang ada di Sampang sudah siap setelah dibekali ilmu pendidikan formal dan pendidikan agama," katanya.
Wabup Fannan mengaku, semula ada ulama yang kurang setuju dengan rencana pembangunan Jembatan Suramadu. Tapi setelah pihaknya menyakinkan pembangunan Jembatan Suramadu ini demi kemajuan Madura dan Sampang, maka kalangan ulama akhirnya menerima rencana pembangunan Suramadu. "Tapi, kita harus tetap menyerap perubahan yang positif saja. Sedangkan perubahan yang merusak moral, harus kita cegah," ingatnya.
Sementara Ketua Komisi D KH Imam Ubaidillah yang dikonfirmasi koran ini juga mendukung komitmen pemkab yang bakal menyediakan SDM handal. "Sebab, mau tak mau pembangunan Suramadu akan segera selesai. Karena itu, peran kita sebagai pelaku di wilayah sangat diperlukan demi kemajuan bersama," ujarnya.
Dimintai kiat apa saja yang bisa dilakukan pemkab untuk mempersiapkan tenaga handal tersebut, Imam menganjurkan agar para stakeholder pendidikan yang berkompeten lebih giat lagi memberi perhatian kepada generasi muda. "Tapi, kami berharap kepada pemkab ikut mendukung aktivitas yang dilakukan stakeholder dalam menyiapkan SDM yang handal ini," pungkasnya. (dwi/yan)
0 komentar:
Posting Komentar